TERTIPU WAKTU
Ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan Bahwa Kita tertipu oleh waktu yaitu:
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Arti nya : “ Hingga apabila
telah datang kematian kepada seorang dari mereka, di berkata, “ Ya Rabbku
kembalikanlah aku ( kedunia ) agar aku beramal shalih terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali tiadak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka
dibangkitkan .” (QS. Al-Mukminun: 99-100 )
Waktu berlalu begitu halus. Tadi pagi belum sempat dzikir
pagi tau-tau sudah menjelang siang. Belum sempat sedekah pagi matahari sudah
meninggi. Rencananya jam 09.00 mau sholat Dhuha, tiba-tiba adzan Dzuhur sudah
terdengar. Pengennya sih setiap pagi menghabiskan bacaan satu juz Al-Qur’an,
menambah hafalan satu hari satu ayat.. tapi ya itu, “ pengennya itu. Sudah
setahun yang lalu dan kebiasaan itu belum terlaksana.
Ada sebenarnya komitmen diri, tidaklah telrlalu malam kecuali dengan tahajud dan witir,
sekalipun hanya 3 rakaat singkat saja. Dan komitmen itu belum dilaksanakan
sejak 2 tahun yang lewat . dulu pernah
terpikir punya anak asuh, enatah yatim apa miskin yang di santuni tiap
bulannya. Ya kerena kesibukan lupa merealisasikannya, dan itu sudah
berlangasung sekitar 3 tahunnya yang
lalu…
Akan terus beginikah nasib “ hidup “ kita menghabis-habiskan
umur? Berhura-
nura dengan usia? Tiba-tiba masukalah usia di angka 30
sebentar kemudian 40 tahun. Tak lama terasa kemuadia orang memanggil kita
dengan “ kek… Nek… ”
pertanda kia sudah tua. Uban yang mullah menghias kepala,
keriput yang
menghias kulit, tenaga
yang tidak lagi seberapa. Menggu ajal tiba… sejenak
mengintip catatan amal yang kita ingat pernah berbuat apa.
Astafirullah…….
Tak Seberapa, sedekah
dan wakaf juga sekedarnya…
Jika demikian… apakah ruh tidak menolong menjerit saat harus
berpisah dari tubuh…?
TAMBAHKAN usiaku ya
Allah! Aku butuh wajtu untuk beramaal dan berbekal… belum cukupkah
menyia-nyiakan waktu.
Selama 30,40,50, dan 60 tahun? Butuh berapa tahun lagi untuk
mengulang pagi,sore, hari, minggu, bulan, dan tahun yang sama, tanpa pernah
meresa kehilangan kesempatan untuk menghasilakan pahala di setiap detiknya .
tidak akan pernah cukup 1000 tahun bagi yang telena…. Astafirullah
Sumber : Ig. LOVEISLAM.ID
0 komentar:
Posting Komentar